Beberapa hari yang
lalu, banyak yang bertanya perihal pesawat tempur di akun Ask.Fm saya.
Sebelumnya, saya memang tidak pernah membahas ataupun membuat tulisan tentang
pesawat. Penyebabnya sederhana, karena saya bukanlah expert. Saya hanya
kebetulan suka dengan hal-hal yang berkaitan dengan Aviasi. Oleh karena itu,
sampai pada hari ini, ketertarikan saya kepada dunia aviasi hanya saya singgung
sedikit-sedikit lewat akun Ask.Fm saya.
Saya akan mengajak Anda
untuk membaca kembali sejarah pada kepemimpinan Soekarno. Bukan tentang
proklamasi ataupun hal-hal yang tertulis di buku sejarah. Akan tetapi pada
kekuatan militer pada era Bung Karno.
Pada era tahun 60-an,
Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekuatan militer yang ditakuti.
Bahkan pada saat itu kekuatan militer eks-penjajah yaitu Negeri Kincir Angin
(Belanda) sudah jauh terlampaui.
Indonesia didukung habis-habisan oleh Uni Soviet, dan fakta ini juga
membuat Amerika Serikat sebagai rival dari Uni Soviet agak kelimpungan.
Kekuatan Udara
Indonesia saat itu merupakan salah satu kekuatan udara yang cukup mematikan di
dunia. Indonesia memiliki pesawat-pesawat tempur canggih dari Rusia. MiG-21
Fishbed, MiG-15 Gurevich, dan pesawat Mikoyan lain dimiliki Indonesia. Belum
lagi helicopter dan juga pesawat angkut layaknya Antonov yang dimiliki
Indonesia. Indonesia memang benar-benar ditakuti.
Akan tetapi, di awal
tahun 2000, teknologi militer Indonesia mulai beralih ke teknologi Amerika.
Akan tetapi, sedikit demi sedikit, teknologi militer Indonesia kini sudah mulai
beralih kembali ke Rusia. Meskipun sebagian besar dari teknologi masih disupply
dari Amerika Serikat.
Menurut saya pribadi
(perlu diingat saya hanya penikmat, bukan merupakan ahli), teknologi pesawat
Rusia lebih terdepan dibanding Amerika. Ketahanan dan manuver yang bisa
dilakukan oleh pesawat tempur Rusia jauh lebih baik. Mungkin saja, dulu, jika
Uni Soviet tidak pecah, Amerika tidak akan menjadi seperti sekarang. Kekuatan
militer Rusia sangat baik. Teknologi militernya pun cukup baik. Bukan hanya
teknologi, secara individual pun angkatan bersenjata Rusia merupakan angkatan
bersenjata yang sangat baik di dunia.
Kembali lagi ke
Indonesia. Sebenarnya, saya memiliki harapan agar Indonesia lebih condong
beralih ke teknologi militer Rusia. Indonesia harus kembali menjadi negara
dengan kekuatan militer yang dinilai mematikan. Dengan kondisi politik di
negara ini yang cukup berantakan, mungkin cukup sulit untuk mengembalikan
predikat tersebut, mengingat lebih banyak interferensi pihak luar yang harus
dilibatkan dibanding dengan kebutuhan negara sendiri.
Saya ingat, dulu, Kakek
saya pernah berkata bahwa:
Kekuatan suatu negara
bukan dilihat dari bagaimana negara tersebut berpolitik, kekuatan suatu negara
dilihat dan dinilai dari kekuatan militernya.
No comments:
Post a Comment