Saturday, 24 January 2015

Indonesia dan Militer

Beberapa hari yang lalu, banyak yang bertanya perihal pesawat tempur di akun Ask.Fm saya. Sebelumnya, saya memang tidak pernah membahas ataupun membuat tulisan tentang pesawat. Penyebabnya sederhana, karena saya bukanlah expert. Saya hanya kebetulan suka dengan hal-hal yang berkaitan dengan Aviasi. Oleh karena itu, sampai pada hari ini, ketertarikan saya kepada dunia aviasi hanya saya singgung sedikit-sedikit lewat akun Ask.Fm saya.

Saya akan mengajak Anda untuk membaca kembali sejarah pada kepemimpinan Soekarno. Bukan tentang proklamasi ataupun hal-hal yang tertulis di buku sejarah. Akan tetapi pada kekuatan militer pada era Bung Karno.

Pada era tahun 60-an, Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekuatan militer yang ditakuti. Bahkan pada saat itu kekuatan militer eks-penjajah yaitu Negeri Kincir Angin (Belanda) sudah jauh terlampaui.  Indonesia didukung habis-habisan oleh Uni Soviet, dan fakta ini juga membuat Amerika Serikat sebagai rival dari Uni Soviet agak kelimpungan.

Kekuatan Udara Indonesia saat itu merupakan salah satu kekuatan udara yang cukup mematikan di dunia. Indonesia memiliki pesawat-pesawat tempur canggih dari Rusia. MiG-21 Fishbed, MiG-15 Gurevich, dan pesawat Mikoyan lain dimiliki Indonesia. Belum lagi helicopter dan juga pesawat angkut layaknya Antonov yang dimiliki Indonesia. Indonesia memang benar-benar ditakuti.

Akan tetapi, di awal tahun 2000, teknologi militer Indonesia mulai beralih ke teknologi Amerika. Akan tetapi, sedikit demi sedikit, teknologi militer Indonesia kini sudah mulai beralih kembali ke Rusia. Meskipun sebagian besar dari teknologi masih disupply dari Amerika Serikat.

Menurut saya pribadi (perlu diingat saya hanya penikmat, bukan merupakan ahli), teknologi pesawat Rusia lebih terdepan dibanding Amerika. Ketahanan dan manuver yang bisa dilakukan oleh pesawat tempur Rusia jauh lebih baik. Mungkin saja, dulu, jika Uni Soviet tidak pecah, Amerika tidak akan menjadi seperti sekarang. Kekuatan militer Rusia sangat baik. Teknologi militernya pun cukup baik. Bukan hanya teknologi, secara individual pun angkatan bersenjata Rusia merupakan angkatan bersenjata yang sangat baik di dunia.

Kembali lagi ke Indonesia. Sebenarnya, saya memiliki harapan agar Indonesia lebih condong beralih ke teknologi militer Rusia. Indonesia harus kembali menjadi negara dengan kekuatan militer yang dinilai mematikan. Dengan kondisi politik di negara ini yang cukup berantakan, mungkin cukup sulit untuk mengembalikan predikat tersebut, mengingat lebih banyak interferensi pihak luar yang harus dilibatkan dibanding dengan kebutuhan negara sendiri.

Saya ingat, dulu, Kakek saya pernah berkata bahwa:

Kekuatan suatu negara bukan dilihat dari bagaimana negara tersebut berpolitik, kekuatan suatu negara dilihat dan dinilai dari kekuatan militernya.

No comments:

Post a Comment

Another Milestone

This is a very late announcement, but anyway, I have finished my master's degree, folks! Yeah yeah I know, it has been roughly a month ...